aku dan secangkir teh peach

Annyeong...

Sambil meletakkan pekerjaan yang baru separuh berjalan aku bergegas menuju dapur untuk memanaskan air. Otot-otot di pundak mulai terasa kaku akibat merajut selama seharian penuh.

Kalau sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah atau proyek craft, aku biasa mengerjakannya sambil meminum secangkir teh hangat.

Demikian juga kalau aku sedang merasa sedih atau tertekan, dan memang itulah yang sedang aku rasakan.

Sigh...

Daripada semakin berlarut-larut aku memutuskan berhenti sejenak dan mulai menuangkan air yang telah mendidih ke dalam cangkir.

Sebenarnya tidak ada alasan spesifik kenapa aku menyukai teh peach diantara macam jenis teh yang lain.

Aromanya yang ringan dan manis selalu berhasil mengendurkan syaraf-syarafku yang kaku, dan untuk menguatkan aromanya, aku biasa meminumnya dengan sedikit takaran gula.

Aroma peach yang memasuki rongga hidungku perlahan tapi pasti mulai membuatku rileks dan segar.

Setidaknya dengan secangkir teh malam ini, segala kecemasanku dapat berkurang...